Jumat, 24 September 2010

Mengatasi fuel pump tersumbat

Maraknya dugaan bensin premium di Jakarta yang mengandung banyak sulfur dan merusak fuel pump (pompa bensin) membuat saya prihatin. Namun, apabila anda mengalami hal tersebut, saya merekomendasikan agar selalu membawa tanki jinjing. Hal tersebut dimaksudkan agar saat fuel pump rusak atau tersumbat, bensin bisa langsung mengalir dari tangki jinjing, bukan melalui tangki bensin mobil. Namun, Tentunya hal ini hanya untuk proses darurat saja.
Yang harus disiapkan antara lain jerigen, selang, pentil besi, klem, pipa sambungan sok, colokan lighter mobil, dan motor fuel pump. Setelah semuanya tersedia, tinggal dirakit, dengan pola yang sama seperti yang terpasang pada mobil, bedanya, tangkinya terbuat dari jirigen dan bisa dijinjing.
Untuk listriknya, lighter mobil tersebut tinggal dicolokkan pada dashboard mobil, sehingga bisa mengaktifkan motor fuel pump tangki jinjing tersebut. Jadi, bila sewaktu-waktu mobil anda fuel pump nya ngadat, tinggal diganti switch saluran bensinnya, dari bawaan mobil ke tangki jinjing. Meskipun dari tampilan sangat tidak enak untuk dilihat. Yakni, menggunakan botol air mineral dan selang untuk menyedot bensin.
Hanya melubangi tutup botol air mineral untuk dipasangi pentil, agar bisa disambung dengan selang. Jadi, saat kematian fuel pump tiba-tiba, tinggal sedot bensin dari tangki dengan slang, tampung di botol air mineral tadi. Kemudian, lepas selang bensin dari pipa di ruang mesin, jangan lupa sumbat pipa yang muncul dari bawah bodi, maka mobil siap diajak jalan kembali. Infus hanya berguna untuk mobil seperti Karimun kotak, sementara tangki jinjing dapat digunakan untuk mobil-mobil dengan sistem karburator atau injeksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar