Kamis, 23 September 2010

Tips mengatasi overheat

Hampir setiap hari, beberapa ruas jalan di Jakarta mengalami kepadatan antrean kendaraan yang cukup panjang. Bagi pengendara mobil, saat menghadapi antrean, mungkin saja mendadak indikator penunjuk suhu mesin meninggi (overheat) atau mendekati tulisan "H". Sementara itu, mobil tak memiliki indikator berupa jarum. Mesin panas diberitahu lewat gambar (tiang dengan tiga garis di bagian atas dan di bawahnya seperti ada air) yang menyala merah.
Kalau sudah begitu, jangan paksakan mobil jalan karena bisa mengakibatkan mesin jebol. Untuk itu, agar mesin bisa tetap optimal, saya merekomendasikan agar anda mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Pinggirkan mobil segera dan langsung matikan mesin.
2. Buka kap mesin kemudian putar kunci kontak ke posisi "ON". Perhatikan, apakah kipas elektrik berputar dengan normal atau mulai melemah.
3. Apabila ternyata kipas elektrik tidak bekerja, periksa sekring, thermoswitch, dan relay. Bila kendala sistem kelistrikan kipas tidak ditemui, maka langkah darurat adalah melepas soket kipas elektrik lalu menghubungkannya langsung ke kutub posisi (+) dan negatif (-) aki menggunakan kabel. Perhatikan arah putaran kipas agar sesuai ketika kabel dalam kondisi normal. Bila kipas tidak berputar, berarti motor listrik rusak.
4. Perhatikan kebocoran yang mungkin terjadi pada mesin. Kalau Anda menggunakan radiator coolant, deteksi kebocoran akan semakin mudah karena cairan berwarna hijau ini mudah dilihat.
5. Kemungkinan kebocoran lain terjadi pada water pump, selang radiator, radiator dan selang buntu.
6. Bila ada kebocoran, langkah darurat adalah dengan melepas tutup radiator. Ingat, jangan langsung. Lakukan perlahan-lahan sampai tekanan berkurang. Jika sudah terbuka, maka tambahkan air, tanpa ditutup, kemudian starter mesin. Tidak langsung memasang tutup radiator bertujuan agar tekanan pada sistem tidak terlalu tinggi. Selanjutnya, bawa ke bengkel terdekat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar