Jumat, 24 September 2010


Bodi mobil merupakan bagian yang pertama kali dilihat orang lain. Kondisi cat mobil yang masih kinclong tentu jadi nilai lebih bagi kendaraan tersebut. Namun bagian ini juga berubah jadi kusam. Proses pemudaran warna cat dan penurunan kualitasnya adalah proses alami. Beberapa penyebab degradasi ini antara lain sinar UV dan bahan kimia.
Sebenarnya bukan hanya cat mobil saja yang dapat rusak karena sinar UV, kita pun dapat mengalami kanker kulit bila terkena sinar UV terlalu banyak. Penyebab yang utama pudarnya cat bodi yakni bahan kimia. Namun sayangnya ini sering tidak disadari oleh pengguna kendaraan karena memang minimnya informasi. Bahan kimia merusak (harmful) ini biasanya menyentuh body kendaraan kita dalam wujud yang sebenarnya tidak asing lagi. Mereka adalah kotoran burung, serangga, pollutan di udara, pemoles mobil, garam, dan lain-lain.
Kotoran burung dan serangga yang tertabrak
Sebenarnya mudah saja untuk membersihkannya saat mereka masih basah (belum lama mendarat pada body mobil) tetapi kita sering kali meremehkannya atau memang tidak sempat untuk cepat-cepat membersihkannya. Yang sulit itu kalau mereka sudah mengering.
Hati-hati membersihkan kotoran burung yang sudah mengering dan menjadi keras, salah-salah Anda malah menggores cat mobil. Disamping sulit dibersihkan setelah mengering, kotoran burung dan sisa serangga yang tertabrak akan dapat memudarkan area cat yang ditutupinya.
Pollutan di udara
Seperti anda ketahui, udara mengandung banyak zat kimia dalam wujud gas. Khususnya di lingkungan yang tinggi polusi udara seperti di beberapa kota besar di Indonesia kandungan asam nitrat (HNO3) terbilang tinggi. Nah asam nitrat ini bersifat merusak lapisan cat mobil anda baik dalam wujud gas maupun cari (saat terbawa air hujan).
Pemoles Mobil
Meskipun bertujuan untuk mencerahkan cat kendaraan tetapi anda harus berhati-hati dalam memanfaatkan pemoles. Pemoles bekerja dengan cara mengikis lapisan cat menggunakan bahan-bahan abrasive. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan usia cat mobil berkurang. Oleh karena itu sebisa mungkin hindari penggunaan pemoles mobil (car polish).
Garam
Kandungan garam pada air apabila cukup tinggi akan membahayakan karena garam akan mempercepat proses korosi.
Nah, agar cat eksterior mobil tetap kincong meski kendaraan Anda sudah cukup 'berumur' berikut tips untuk menghindari cat mobil berubah jadi kusam.
1. Untuk menghindari terkena sinar UV terlalu banyak (over exposed) sebisa mungkin parkir mobil anda di tempat yan teduh. Bila memang akan meninggalka mobil untuk waktu yang lama di tempat yang terkena sinar matahari, ada baiknya anda menutupi mobil anda dengan sarung mobil (car cover).
2. Cuci mobil anda secara teratur. Bagusnya anda cuci mobil anda minimal dua minggu sekali untuk menghindari penumpukan pollutan dan bahan kimia jahat lainnya.
3. Cuci mobil anda di tempat yang teduh agar air pencuci tidak cepat mengering dan meninggalakan bekas.
4.Gunakan sabun khusus untuk mencuci mobil dengan pH ballanced. Jangan gunakan sabun cuci piring karena akan mengikis lapisan (coating) cat. Ingat, jangan sampai keliru yang mana dapur dan yang mana garasi mobil.
5.Hindari mencuci dengan air panas, Mencuci body mobil dengan air panas akan merusak lapisan cat mobil.
6. Beri lapisan wax (lilin) untuk memberikan shine coating sekaligus melindungi lapisan cat dari sinar UV dan pollutan lainnya.
7. Lakukan waxing sekitar 2-3 bulan sekali untuk memberikan perlindungan ekstra.
8. Segera perbaiki bagian cat mobil yang terkelupas atau retak-retak. Semakin lama ditunda semakin berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar